MAKALAH
ANTROPOLOGI
OLEH
I
MADE REKI ARTAWAN
451
415 004
KELAS
A
PRODI
S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN
ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS
MIPA
UNIVERSITAS
NEGRI GORONTALO
2016
KATA
PENGANTAR
Yang pertama saya ucapkan puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas asung kerta warenugrahe nyalah
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Juga
saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun
tidak langsung telah membantu terselesaikanya makalah ini.
Dengan terselesaikanya makalah ini saya berharap dapat bermanfaat untuk kita semua. Dan semoga dengan makalah ini saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Dengan terselesaikanya makalah ini saya berharap dapat bermanfaat untuk kita semua. Dan semoga dengan makalah ini saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Dan
besar harapan saya selaku penyusun atas sumbangan semua pihak atas saran dan
kritiknya sehingga dapat menyempurnakan lagi makalah ini. Dan saya ucapkan
terimakasih.
Gorontalo, 09, 09 2016
I
MADE REKI ARTAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pendahuluan
Antropologi sebagai salah
satu cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian sendiri yang dapat dibedakan
dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik,
kriminologi dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat dikelompokkan ke dalam
cabang ilmu humaniora karena kajiannya yang terfokus kepada manusia dan
kebudayaannya. Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa, secara umum dapat dikatakan
antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman
fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya. Seperti yang pernah diungkapkan
Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan dasar antropologi belum mencapai
kemantapan dan bentuk umum yang seragam di semua pusat ilmiah di dunia.
Menurutnya, cara terbaik
untuk mencapai pengertian akan hal itu adalah dengan mempelajari ilmu-ilmu yang
menjadi pangkal dari antropologi, dan bagaimana garis besar proses perkembangan
yang mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta mempelajari bagaimana
penerapannya di beberapa negara yang berbeda. Konsentrasi Antropologi menurut
Koentjaraningrat:
1.Sejarah terjadinya dan
perkembangan manusia sebagai mahlu ksosial
2.Sejarah terjadinya aneka
warna perbedaan ciri- ciri fisik manusia
3.Penyebaran dan perbedaan
bahasa manusia
4.Perkembangan &
penyebaran kebudayaan manusia
5.Dasar-dasar perbedaan
budaya manusia
1. Bagaimana pengertian antropologi?
2. Bagaimana ruang lingkup antroplogi?
3. Bagaimana kajian antropologi?
4. Bagaimana konsep antropologi?
C. Tujuan
1.
Dapat
mengetahui pengertian antropologi !
2.
Dapat
mengetahui ruang lingkup antropologi !
3.
Dapat
mengetahui kajian antropologi !
4.
Dapat
mengetahui konsep antropologi !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian antroplogi
Antroplogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang
berarti manusia, dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari
menusia sebagai makhluk biologis, sekaligus makhluk sosial. Ada beberapa
pengertian mengenai antropologi, yaitu sebagai berikut:
1. Antropologi merupakan salah satu
cabang ilmu sosial yang mempelajari budaya masyarakat etnis tertentu, yang
berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa dengan melihat ciri-ciri fisik,
adat istiadat, dan budaya yang berbeda yang dikenal Eropa.
2. Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk sebagai masyarakat tunggal, yaitu kesatuan masyarakat yang tinggal di
daerah yang sama. Antropologi hampir identik dengan sosiologi. Akan tetapi,
sosiologi menitikneratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya, sedangkan
antropologi menitikberatkan pada unsure budaya, pola piker, dan pola
kehidupannya.
3. William A. Havilland (1998:6)
mengatakan bahwa antropologi adalah studi mengenai umat manusia yang berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, serta
untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keragaman manusia.
4. David Hunter (1979:9) mengatakan
bahwa antropologi adalah ilmu yang muncul dari keingintahuan yang tidak
terbatas mengenai umat manusia.
5. Koentjaraningrat mengatakan bahwa
antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umummnya dengan
mempelajari berbagai warna, bentuk fisik, masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan (Koentjaningrat, 1989:13).
Dari semua pengertian tersebut, dapat
di pahami bahwa antropologi
adalah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman fisik serta kebudayaan
(cara-cara berperilaku, tradisi-tradisi, dan nilai-nilai) yang dihasilkan,
sehingga setiap manusia satu dengan lainnya berbeda. Antroplogi mempelajari
seluk-beluk yang terjadi dalam kehidupan manusia, pada masa dahulu hingga masa
sekarang, sebagai fenomena yang terjadi di tengah kehidupan kultural masyarakat
dewasa ini.
B.
Ruang
lingkup antroplogi
Ilmu antropologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari makhluk
anthropos atau manusia, merupakan suatu intergrasi dari beberapa ilmu
yang masing-masing mempelajari suatu complex masalah-masalah khusus mengenai
makhluk manusia. Proses intergarasi tadi merupakan suatu proses perkembangan
panjang yang dimulai sejak kira-kira permulaan abad ke-19 yang lalu, dan
berlangsung terus sampai sekarang ini juga. Integrasi itu mulai mencapai bentuk
konkret setelah lebih dari enam puluh tokoh antropologi dari berbagai negara
Ero-Amerika (termasuk ahli-ahli dari Uni Soviet) bertemu untuk mengadakan suatu
Internasional Symposium on Anthropology dalam tahun 1951, guna
mengadakan tinjauan menyeluruh dari segala kegiatan ilmiah yang pernah dicapai
oleh ilmu antropologi sampai masa itu, yang menghasilkan diterbitkannya
buku-buka seperti Anthropology Today yang diredaksi oleh A.L. Kroeber
(1953), An Appraisal of Anthropology Today yang diredaksi oleh S. Tax at
al. (1954), yearbook of Anthropology yang diredaksi oleh w.L. Thomas Jr.
(1955), dan Current Anthropologyyang diredaksi oleh W.L. Thomas
Jr. (1956).
Walaupun demikian, hampir tiap negara yang menjalankan
antroplogi telah menyesuaikan dengan ideology dan kebutuhannya sendiri-sendiri.
Dengan demikian terdapat banyak macam ilmu antropologi di berbagai negara, yang
masing-masing berbeda tidak hanya segi-segi terapan dari antropologi, akan
tetapi juga mengenai segi-segi metodologi dan teorinya.
C.
Kajian
antropologi
Antropologi menurut tradisi dibagi menjadi empat cabang: Antropologi
Fisik dan ketiga cabang antropologi budaya: arkeologi, linguistic,
etnologi.
1.
Antropologi Fisik
Ialah bagian dari antropologi yang
memusatkan perhatiannnya kepada manusia sebagai organisme biologis, dan salah
satu yang menjadi pusat perhatiannya ialah evolusi manusia. Bidang lain dari
antroplogi fisik ialah studi tentang variasi umat manusia. Meskipun kita semua
adalah anggota dari satu jenis, secara menyolok atau tidak kita ini
berbeda-beda. Kita tidak hanya berbeda dalam hal yang tampak, seperti warna
kulit atau bentuk hidung kita, akan tetapi mengenai factor-faktor biokimia
seperti golongan darah dan kepekaan terhadap penyakit tertentu.
Ahli antroplogi fisik modern menggunakan pengetahuan
genetika dan biokimia untuk memperoleh pengertian yang lebih lengkap tentang
variasi umat manusia dan cara orang menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang
beragam.
2.
Antropologi Budaya
Ahli antropologi budaya mempelajari
manusia berdasarkan kebudayaannya. Kebudayaan adalah peraturan-peraturan atau
norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, dan berhubungan dengan perilaku yang
dipelajari turun-temurun dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya.
Yang membedakan antropologi budaya dari ilmu-ilmu lainnya ialah perhatiaannya
terhadap masyarakat-masyarakat non barat. Titik berat yang oleh antropologi
budaya diletakkan pada studi kebudayaan prasejarah atau kebudayan non barat
yang lebih baru, sering membawa kesimpulan-kesimpulan yang membantah pendapat
lama yang terbentuk melalui studi tentang masyarakat barat.
Antropologi budaya dapat dibagi menjadi 3 cabang :
a.
Arkeologi
Adalah cabang antropologi budaya yang mempelajari
benda-benda dengan maksud untuk menggambarkan dan menerangkan perilaku manusia.
Sebagian besar perhatiannya dipusatkan pada masa lampau manusia, sebab apa yang
tertinggal dari masa lampau itu sering hanya berupa benda dan bukan gagasan.
b.
Linguistic
Adalah cabang antropologi budaya yang mengadakan studi
tentang bahasa-bahasa manusia. Linguistic dapat berupa deskripsi sesuatu bahasa
(cara membentuk kalimat atau mengubah kata kerja) atau sejarah bahasa-bahasa
(cara bahasa-bahasa berkembang dan saling memengaruhi sepanjang waktu).
c.
Etnologi
Adalah cabang antropologi budaya yang memusatkan
perhatiannya kepada kebudayaan-kebudayaan jaman sekarang dan mengkhususkan diri
kepada perilaku manusia sebagaimana yang dapat disaksikan, dialami,
dan
didiskusikan dengan orang-orang yang kebudayaannya hendak dipahami. Pendekatan
tersebut ialah etnografi.
Jadi, diantara ilmu-ilmu social dan ilmu-ilmu alamiah,
antropologi adalah unik karena bertujuan merumuskan penjelasan-penjelasan
tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis
manusia dan perilakunya disemua masyarakat, dan bukan hanya di masyarakat Eropa
dan Amerika Utara saja. Dengan demikian ahli antropologi menaruh banyak
perhatian atas studi bangsa-bangsa non barat.
D. Konsep - konsep antropologi
a. Kebudayaan atau
culture
Dalam hal memberi definisi terhadap
konsep kebudayaan, ilmu antropologi sering kali berbeda dengan berbagai ilmu lain.
Juga apabila dibandingkan dengan arti biasanya diberikan konsep itu dalam
bahasa sehari- hari, yang terbatas kepada hal –hal yang indah seperti candi, tarian, dan seni
rupa.
b.
Akulturasi
Akulturasi atau acculturation atau
culture contact, mempunyai berbagai arti diantara sarjana antropologi, tetapi
semua sefaham bahwa konsep itu mengenai proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan unsur- unsur dari
suatu kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila
ada golongan – golongan manusia dengan latar belakang budaya yang berbeda
saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga
kebudayaan – kebudayaan golongan – golongan tadi masing- masing berubah
sifatnya yang khas, dan juga unsur- unsurnya masing – masing berubah wujudnya
menjadi unsur – unsur kebudayaan campuran.
d. Enkulturasi
Adalah proses dimana individu belajar
untuk berperan serta dalam kebudayaan masyarakat sendiri. Proses itu dapat juga
kita terjemahkan dengan suatu istilah Indonesia.
Dalam proses itu seorang individu mempelajari dan
menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan adat – adat, sistem norma, dan
peraturan – peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
e. Difusi
kebudayaan
Adalah proses tersebarnya kebudayaan
dari suatu daerah kebudayaan ke daerah kebudayaan lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari manusia dari segi keragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara
berperilaku, tradisi-tradisi, dan nilai-nilai) yang dihasilkan, sehingga setiap
manusia satu dengan lainnya berbeda. Antroplogi mempelajari seluk-beluk yang
terjadi dalam kehidupan manusia, pada masa dahulu hingga masa sekarang, sebagai
fenomena yang terjadi di tengah kehidupan kultural masyarakat dewasa ini.
Ilmu antropologi sebagai suatu ilmu
yang mempelajari makhluk anthropos atau manusia, merupakan suatu
intergrasi dari beberapa ilmu yang masing-masing mempelajari suatu complex
masalah-masalah khusus mengenai makhluk manusia. Proses intergarasi tadi merupakan suatu proses perkembangan
panjang yang dimulai sejak kira-kira permulaan abad ke-19 yang lalu, dan
berlangsung terus sampai sekarang ini juga.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Tajul, Pengantar Antropologi,
CV. Pustaka Setia, Bandung, 2012
A.Havilland ,William, Soekadijo ,R.G.,Jilid 1 Antropologi , (Surakarta: Penerbit
Erlangga,1999)
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu
Antropologi, PT RINEKA CIPTA, Jakarta : 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar