Senin, 20 November 2017

laporan kartografi lay out peta RBI



                                       LAPORAN KARTOGRAFI
LAY OUT PETA DASAR DAN PETA TEMATIK

OLEH
I MADE REKI ARTAWAN
451 415 004










KELAS A
PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS METEMATKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2016

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan lay out peta dasar dan peta tematik.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai lay out peta dasar dan peta tematik. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
            Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang.

                                                                                    Gorontalo Desember 2016


                                                                                       I Made Reki Artawan







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………………......…………………….. 1
1.2  Tujuan ..................………………………………....…………………….. 2
1.3  Manfaat ………………………………………....………………......…… 2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Peta RBI (umum)…………….…...............……..……………………….. 3
2.2 Peta tematik (khusus) …........................………………………………… 3
2.3 Lay out peta ............................................................................................... 5
BAB III HASIL
3.1 Lay out peta tematik………..........………....….……..………………….. 7
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Lay out peta tematik .................................................................................. 8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah (ICA, 1973). Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil dan atau di skalakan.
Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambarkan dalam bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan di lengkapi oleh simbol sebagai penjelas. Peta dapat terbagi menjadi dua yaitu peta umum dan peta khusus.
Peta rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan manusia (man Made freatures). Kenampakan ilmiah yang dimaksud misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, kampung, peta referensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang dipakai sebagai peta referensi atau atuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik.
Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu. Berbeda dengan peta rujukan yang memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), peta-peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fizikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesihatan.Yang dimaksud data kualitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi berupa gambar atau keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah dan lain sebagainya.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dalam laporan ini adalah :
1.      Dapat membuat lay out peta umum.
2.      Dapat membuat lay uot peta tematik.
1.3  Manfaat
Adpun manfaat dalam laporan ini adalah :
1.      Agar mahasiswa dapat memahami pembuatan lay out peta umum.
2.      Agar mahasiswa dapat memahami pembuatan lay out peta tematik.















BAB II
DASAR TEORI
2.1  Peta RBI ( umum )
Peta rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan manusia (man Made freatures). Kenampakan ilmiah yang dimaksud misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, kampung, permukiman, kantor, pasar, dan lain-lain. Peta Rupa Bumi antara lain berfungsi sebagai peta referensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang dipakai sebagai peta referensi atau atuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik.
Peta RBI biasa disebut juga dengan peta Topografi atau Peta dasar. Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lainnya. Untuk pembuatan peta tematik, peta dasar adalah peta yang berisi semua data-data tematis akan digambarkan. Pada hakekatnya peta dasar yang digunakan adalah peta topografi yang resmi dari suatu negara. Umumnya peta dasar tersebut dibuat dibuat berdasarkan survei lapangan atau cara lain yang biasa disebut fotogrametris. Peta-peta yang dijadikan peta dasar akan ada perbedaan dalam proyeksi, skala, ketelitian ataupun waktu penerbitannya. Sehingga mutu peta dasar ini jelas merupakan hal yang cukup penting juga.
Peta RBI biasanya digunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik, diperlukan data-data topografi dan dari peta itulah semua data-data tematis akan digambarkan. Biasanya jenis peta ini digunakan untuk keperluan peta tematik dalam memperhatikan batas-batas wilayah dengan sangat terperinci. Meskipun demikian, karena tergantung dari penggunaan selanjutnya, kadang-kadang peta ini digeneralisasi dahulu sebelum digunakan sebagai peta dasar.
2.2  Peta tematik ( khusus )
Peta Tematik (E.S Bos, 1977) adalah suatu peta yang menggambarkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau konsep yang spesifik yang ada hubungannya dengan detil topografi tertentu. Menurut International cartographic Association (1973), peta tematik adalah peta yang dibuat dan didesain untuk menggambarkan kenampakan- kenampakan atau konsep-konsep khusus. Dari batasan tersebut dapat dikatakan secara garisbesar bahwa peta tematik meupakan peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyai tema khusus dan ada kaitannya dengan detail topografi tertentu.
Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu. Berbeda dengan peta rujukan yang memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), peta-peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fizikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesihatan.Yang dimaksud data kualitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi berupa gambar atau keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah dan lain sebagainya. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi yang menyatakan besaran tertentu, seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah penduduk, persentase pemeluk agama tertentu dan lain sebagainya. Contoh peta tematik yaitu, peta anomali gaya berat, peta anomali magnet, peta tata guna lahan, peta pendaftaran tanah, peta iklim, peta geomorfologi, peta tanah, peta industri, peta penduduk, peta pariwisata dan lain-lain.
Contoh kartografer tematik awal
a.      Edmond Haley
Meskipun terkenal kerana penemuan kometnya, Edmond Halley juga diakui sebagai pembuat peta tematik pertama dengan keahlian kartografik yang diakui. Pada 1686, Halley menghasilkan peta ukiran tembaga kecil yang menggambarkan arah angin perdagangan di Samudra Atlantik.

b.      John Snow
Salah satu contoh terkenal dari peta tematik awal berasal dari ahli medis London John Snow. Meskipun penyakit telah dipetakan secara tematik, map kolera Snow pada 1855 adalah salah satu contoh terbaik penggunaan peta tematik untuk analisis. Teknik dan metodologinya menggambarkan prinsip dari sistem informasi geografis (GIS).
Dimulai dengan petas dasar yang akurat sekitar London termasuk jalan dan lokasi pompa, Snow memetakan kejadian peristiwa kematian karena kolera. Pola yang muncul berpusat di sekitar pompa tertentu di Broad Street. Atas permintaan Snow, pompa tersebut disingkirkan, dan kasus kolera baru berhenti pada saat itu juga. Invetigasi lebih lanjut daerah tersebut menandakan pompa di Broad Street dekat dengan saluran parit.
2.3  Lay Out Peta
Semua informasi yang diletakkan pada peta harus diatur secara tepat diatas lembar peta sehingga dapat menjamin optimal dalam hal mudahnya dibaca dan kelihatan ekonomis. Lay out peta berarti menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala, sumber data, penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lain-lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lay Out peta adalah:
1.      Penulisan judul
Judul bisa ditulis disebelah kiri atau disebelah kanan atas tergantung komposisi dari peta. Ukuran huruf antara thema, daerah penelitian dan skala tidak sama. Ukuran hurufnya disesuaikan dengan ukuran besarnya peta. Untuk peta yang terbesar ukuran hurufnya maximum 1 cm. di dalam judul ini termasuk skala, baik skala nemeric (mis, 1:5.000)mapun skala grafis. Tulisan skala lebih kecil dari tema dan daerah penelitian.

2.      Orientasi
Biasanya diletakkan di tempat yang kosong dan dibuat tegak lurus keatas tepat di bawah judul. Sebenarnya posisi dari orientasi ini tidaklah harus dibawah judul, tetapi tergantung dari posisi peta maupun ruang yang memungkinkan, sehingga memberi kesan menarik dan harmonis. Bila telah ada grid-gridnya maka panah utara itu tidak perlu.
3.      Legenda
Legenda ini merupakan kunci dari pada peta. Jadi harus mengandung keterangan mengenai setiap simbol-simbol yang dipergunakan, baik simbol titik, garis, wilayah maupun simbol-simbol lain. Disamping itu arti singkatan yang dipakai didalam peta harus dicantumkan pula. Legenda diletakkan didalam garis tepi dari peta dibagian pojok karena bagian bawah. Legenda simbol-simbol ditulis menurut kolom, dan legenda simbol wilayah dibuat dalam bentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh garis-garis. Simbol wilayah ditetapkan dalam ukuran yang teratas baru kemudian simbol-simbol lain termasuk simbol konvensionil.
4.      Letak lintang dan bujur
Letak lintang dan bujur ditulis di dalam garis tepi, antara garis tepi luas dengan garis tepi dalam. Penulisan letak lintang dan bujur dilakukan dengan tulisan tangan dan cukup kecil saja sesuai dangan ruangannya. Tanda-tanda koordinat lintang dan bujur ditambahkan dengan garis-garis pendek memotong peta inset. Peta inset diletakkan di bagian kanan bawah di sebelah kanan legenda. Didalam peta inset








BAB III
HASIL
3.1 Lay Out peta tematik
            Pada hasil lay out peta tematik terdapat pada gambar 3.1 gambar lay out peta tematik.


















BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Lay Out peta Tematik
Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Layout peta berarti menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala, sumber data, penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lainlainnya.
Desain peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut memang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanya merupakan "hiasan" saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang benar.
Pada peta tematik memiliki kemponen peta lebih sedikit dibnadingkan dengan kompunen peta umum. Sehingga Lay out peta tematik lebih jarang dan kelihatan lebih indah.











BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Semua informasi yang diletakkan pada peta harus diatur secara tepat diatas lembar peta sehingga dapat menjamin optimal dalam hal mudahnya dibaca dan kelihatan ekonomis. Lay out peta berarti menyusun penempatan-penempatan dari pada peta judul, legenda, skala, sumber data, penerbit, no sheet, macam-macam proyeksi dan lain-lainnya.
Sebuah peta harus diperhatikan tampilan dan tata letaknya. Hal ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam memahami dan mengerti peta yang dibuat. Selain itu, dengan tata letak peta yang baik dan menarik akan membuat pengguna merasa nyaman dalam menggunakan peta tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Daud. 2016 . Modul praktikum kartografi. UNG : laboratorium geografi



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL QGIS LENGKAP

    PENGENALAN QGIS Quantum GIS yang disingkat QGIS adalah open source/freeware yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan data GIS dan mahaln...