TUGAS
GEOMORFOLOGI
DASAR
BENTUK LAHAN
OLEH
I MADE REKI ARTAWAN
451 415 004
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN
TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MAKTEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO
GORONTALO
2015
BENTUK LAHAN
Bentuklahan adalah
suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi
tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang
terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat. Berdasarkan klasifikasi yang
dikemukaan oleh Van Zuidam (1969) dan Verstappen maka bentuk muka bumi dapat
diklasifikasikan menjadi 8 satuan bentuklahan utama (geomorfologi), yang dapat
masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala peta yang digunakan. Adapun satuan
bentuk lahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bentuklahan
asal struktural
Bentuk lahan
struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang
berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat
konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi
ini dibentuk oleh kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai
berikut:
-
Pegunungan
blok sesar
-
Gawir sesar
-
Pegunungan antiklinal
-
Perbukitan antiklinal
-
Perbukitan atau pegunungan sinklinal
-
Pegunungan monoklinal
-
Pegunungan atau perbukitan kubah
-
Pegunungan atau perbukitan plato
-
Lembah antiklinal
-
Hogback atau cuesta
2. Bentuklahan asal denudasional
Proses denudasional
(penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi
dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara
fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan
dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh
aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju
lereng yang kemudian terendapkan.
Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief.
Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief.
Bentuklahan asal
denudasional adalah sebagai berikut :
-
Pegunungan terkikis
-
Perbukitan terkikis
-
Bukit sisa
-
Perbukitan terisolir
-
Dataran nyaris
-
Kaki lereng
-
Kipas rombakan lereng
-
Gawir
-
Lahan rusak
3. Bentuklahan asal gunungapi (vulkanik)
Volkanisme adalah
berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak naik ke
permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang
secara umum disebut bentuk lahan gunungapi atau vulkanik. Bentuklahan asal gunungapi
adalah sebagai berikut :
-
Kerucut gunungapi
-
Lereng gunungapi
-
Kaki gunungapi
-
Dataran kaki gunungapi
-
Dataran kaki fluvio gunungapi
-
Padang lava
-
Lelehan lava
-
Aliran lahar
-
Dataran antar gunungapi
-
Leher gunungapi
-
Boca
-
Kerucut parasiter
4. Bentuklahan asal fluvial
Bentuklahan asal
proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan,
pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan-bentukan
deposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain
dengan struktur horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir halus.
Bentuklahan asal fluvial adalah sebagai berikut :
-
Dataran aluvial
-
Rawa, danau, rawa belakang
-
Dataran banjir
-
Tanggul alam
-
Teras sungai
-
Kipas aluvial
-
Gosong
-
Delta
-
Dataran delta
5. Aluvial
Plain / Kipas Darat
Bentang lahan kipas aluvial merupakan
hamparan bahan aluvial yang bermula dari suatu mulut lembah
di daerah pegunungan, kemudian me-masuki wilayah dataran. Dari mulut
lembah tersebut, endapan menyebar dengan sudut kemiringan makin landai. Fraksi
kasar akan teraku-mulasi di dekat mulut lembah, sedangkan fraksi halus akan
terdapat pada daerah dataran. Sungai yang mengalir di daerah kipas cenderung
berubah-ubah arah, karena pembendungan di daerah hulunya oleh fraksi kasar.
Kipas alu-vial dapat terjadi pada kaki gunung api, kaki tebing dari gawir
sesar, atau pada lembah di bawah suatu lembah lain, tergantung pada kondisi dan
posisi daerah erosi. Pada daerah beriklim kering, di kaki pegunung-an sering
dijumpai akumulasi endapan dari longsoran batuan dengan lereng yang landai dan
berangsur datar. Daerah tersebut dinamakan rock
pediment, rock plane atau conoplain. Daerah yang terletak
antara daerah erosi dan daerah endapan disebut zone of planation. Jika aku-mulasi
endapan hasil longsoran tersebut berbentuk kipas disebut pula rock fan.
6. Bentuklahan asal marin
Aktifitas marine yang
utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang.
Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir
yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan
kilometer ke arah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja.
Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada
pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering
mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa
gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.
Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut :
-
Gisik
-
Dataran pantai
-
Beting pantai
-
Laguna
-
Rataan pasang-surut
-
Rataan lumpur
-
Teras marin
-
Gosong laut
-
Pantai berbatuk
-
Terumbu
7. Bentuklahan asal pelarutan
Bentuk lahan karst
dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Karst adalah
suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang
disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak
selalu pada batu gamping, meskipun hampir semua topografi karst tersusun oleh
batu gamping. Bentuklahan asal pelarutan adalah sebagai berikut :
-
Dataran
karst
-
Kubah karst
-
Lereng perbukitan
-
Perbukitan sisa karst
-
Uvala atau polye
-
Ledok karst
-
Dolina
8. Bentuk lahan asal Eolin (angin)
Gerakan udara atau
angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya.
Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material
lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan
endapan debu. Bentuklahan asal eolin adalah sebagai berikut :
-
Gumuk pasir
-
Gumuk pasik barkan
-
Gumuk pasir pararel
9. Bentuklahan asal glasial
Bentukan ini tidak
berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di puncak
Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas
es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.
Semua satuan
bentuklahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri
tertentu. Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuklahan akan
dapat dibayangkan sifat alaminya. Satuan bentuklahan ini sangat penting
terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik lingkungan fisik, biotis, maupun
kultural
Tidak ada komentar:
Posting Komentar