Senin, 22 Mei 2017

Aksiologi | Reki Geografi

AKSIOLOGI
Pengertian Aksiologi
Kata Aksiologi berasal dari bahasa yunani axios yang memiliki arti nilai, dan logos yang mempunyai arti ilmu atau teori. Jadi, Aksiologi adalah teori tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah suatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, pemakalah akan menguraikan beberapa definisi tentang aksiologi, di antaranya:
1. Aksiologi yang terdapat di dalan bukunya Jujun S. suriasumantri filsafat ilmu sebuah pengantar popular bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.
2. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, sosio-political life, yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan filsafst sosio-politik.

Aspek Aksiologi
Aspek aksiologis dari filsafat membahas tentang masalah nilai atau moral yang berlaku di kehidupan manusia. Dari aksiologi, secara garis besar muncullah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia, yaitu etika dan estetika.
Mengapa dalam filsafat ada pandangan yang mengatakan nilai sangatlah penting, itu karena filsafat sebagai philosophy of life mengajarkan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan yang berfungsi sebagai pengontrol sifat keilmuan manusia. Teori nilai ini sama halnya dengan agama yang menjadi pedoman kehidupan manusia.
1. Etika
Etika merupakan salah satu cabang ilmu fisafat yang membahas moralitas nilai baik dan buruk, etika bisa di definisikan sebagai nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan manusia atau masyarakat yang mengatur tingkah lakunya.
Etika berasal dari dua kata ethos yang berarti sifat, watak, kebiasaan, ethikos berarti susila, keadaban atau kelakuan dan perbuatan yang baik.
Dalam istilah lain dinamakan moral yang berasal dari bahasa latin mores, jamak dari mos yang berarti adat, kebiasaan. Dalam bahasa arab disebut akhlaq yang berarti budi pekerti dan dalam bahasa Indonesia dinamakan tata susila.
Dalam hal ini ada berbagai pembagian etika yang dibuat oleh para ahli etika, beberapa ahli membagi ke dalam dua bagian, yaitu etika deskriptif dan etika normative, ada juga yang menambahkan yaitu etika metaetika.
a. Etika deskriptif
Etika deskriptif adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas seperti: adat kebiasaan, anggapan tentang baik atau buruk, tindakan yang di perbolehkan atau tidak. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan atau sub-kultur tertentu. Oleh karena itu, etika deskriptif ini tidak memberikan penilaian apapun, ia hanya memaparkan. Etika deskriptif lebih bersifat netral. Misalnya, penggambaran tentang adat mangayau kepala pada suku primitive.
Etika deskriptif dibagi ke dalam dua bagian: pertama, sejarah moral, yang meneliti cita-cita, norma-norma yang pernah di berlakukan dalam kehidupan manusia pada kurun waktu dan suatu tempat tertentu atau dalam suatu lingkungan besar yang mencakup beberapa bangsa. Kedua, fenomenologi moral, yang berupaya menemukan arti dan makna moralitas dari berbagai fenomena moral yang ada.
b. Etika Normatif
Etika normatif mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis. Ia bisa mempersoalkan apakah norma itu benar atau tidak. Etika normatif berarti sistem-sistem yang dimaksudkan untuk memberikan petunjuk atau penuntun dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik atau buruk.
Etika normatif kerap kali juga disebut filsafat moral atau juga disebut etika filsafati. Etika normatif dapat dibagi kedalam dua teori, yaitu teori nilai dan teori keharusan. Teori-teori nilai mempersoalkan sifat kebaikan, sedangkan teori keharusan membahas tingkah laku. Adapula yang membagi etika normative kedalam dua golongan sebagai berikut: konsekuensialis dan nonkonsekuensialis. Konsekuensialis berpendapat bahwa moralitas suatu tindakan ditentukan oleh konsekuensinya. Adapun nonkonsekuensialis berpendapat bahwa moralitas suatu tindakan ditentukan oleh sebab-sebab yang menjadi dorongan dari tindakan itu, atau ditentukan oleh sifat-sifat hakikinya atau oleh keberadaanya yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan prinsip-prinsip tertentu.
2. Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang mempersoalkan seni dan keindahan. Istilah estetika berasal dari kata Yunai yang mempunyai arti aesthesis, yang berati pencerapan indrawi, pemahaman intelektual, atau bisa juga berati pengamatan spiritual. Istilah art berasal dari kata latin ars, yang berarti seni, keterampilan, ilmu, atau kecakapan.
Estetika adalah cabang filsafat yang memberikan perhatian pada sifat keindahan, seni, rasa, atau selera, kreasi, dan apresiasi tentang keindahan. Secara ilmiahnya, ia didefinisikan sebagai studi tentang nilai-nilai yang dihasilkan dari emosi-sensorik yang kadang dinamakan nilai sentimentalitas atau cita rasa atau selera. Secara luasnya, estetika didefinisikan sebagai refleksi kritis tentang seni, budaya, dan alam. Estetika dikaitkan dengan aksiologi sebagai cabang filsafat dan juga diasosiasikan dengan filsafat seni.
Estetika dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu estetika deskriptif dan estetika normative. Estetika deskriptif menguraikan dan melukiskan fenomena-fenomena pengalaman keindahan. Estetika normative mempersoalkan dan menyelidiki hakikat, dasar, dan ukuran pengalaman keindahan. Adapula yang membagi estetika kedalam filsafat seni (philosophy of art) dan filsafat keindahan (philosophy of beauty). Filsafat seni mempersoalkan status ontologis dari karya-karya seni dan memepertanyakan pengetahuan apakah yang dihasilkan oleh seni serta apakah yang dapat diberikan oleh seni untuk menghubungkan manusia dengan realitas. Filsafat keindahan membahas apakah keindahan itu ada apakah nilai indah itu objektif atau subjektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL QGIS LENGKAP

    PENGENALAN QGIS Quantum GIS yang disingkat QGIS adalah open source/freeware yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan data GIS dan mahaln...