Kamis, 23 Februari 2017

Logika | Reki geografi

LOGIKA
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana objek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan objek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk menaruh pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran.

Masa Yunani Kuno

Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.
Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu.


 

Penalaran | Reki Geografi

PENALARAN
Berfikir adalah percakapan batin . Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui dan menghasilkan pemikiran yang sistemanis serta hasil yang akurat dari beberapa percobaan percobaan yang dilakukan. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

  1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

2. Penalaran Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

Kelebihan dan Kelemahan Proyeksi Peta | Reki Geografi



TUGAS
KARTOGRAFI
                                                                          NAMA    : I MADE REKI ARTAWAN
                                                                          NIM         : 451 415 004
                                                                          KELAS   : A
SOAL
1.      KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PROYEKSI PETA ?

JAWABAN

1.        Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
Kelebihan :

a.
Proyeksi Ekuivalen kelebihannya adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.

b.
Proyeksi Konform kelebihannya adalah bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.

c.
Proyeksi Ekuidistan kelebihannya adalah jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.


Kelemahannya :
a.       Seluruh permukaan Bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.

2.      Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris
Kelebihan :

a.
Proyeksi Normal, kelebihan sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.

b.
Proyeksi Miring, kelebihan sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.

c.
Proyeksi Transversal, kelebihan sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.


 Kelemahannya :
a.       Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta tidak sama dengan jarak asli di muka bumi.

3.      Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
Kelebihan :

a.
Proyeksi Zenithal (Azimuthal), kelebihannya adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.
b.  Proyeksi Kerucut kelebihan dari Proyeksi kerucut ini bidang proyeksinya berupa kerucut. Proyeksi seperti ini sesuai digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada pada lintang tengah seperti pada negara-negara di Eropa.
c. Proyeksi Silinder kelebihan dari Proyeksi silinder ini bidang proyeksinya berupa silinder. Proyeksi seperti ini sangat baik untuk memetakan daerah yang berada di daerah khatulistiwa,

Kelemahannya :
a.     Proyeksi silinder tidak sesuai digunakan untuk memetakan daerah yang berada di sekitar kutub.

Ruang lingkup Filsafat Ilmu | Reki geografi

 RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu hanya terbatas pada persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat mencakup yang empiris dan yang non empiris. Objek ilmu terkait dengan filsafat ada objek empiris . disamping itu, secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat kaeran awalnya filsafatllah yang melakukan pembahasan tentang segala yang ada secara sistematis, rasional, dan logis termasuk yang empiris. Setelah berjalan beberapa lama kajian terkait dengan hal yang empiris semankin bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang praktis. Inilah terbentuknya ilmu secara berkesinambungan.
Will Durant mengibaratkan filsafat sebagai pasukan mariner yang merebut pantai untuk pendaran pasukan infanteri. Pasukan infanteri ini adalah sebagai pengetahuan yang diantaranya adalah ilmu. Filsafatlah yang menyediakan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmu berkembang sesuai dengan spesialis masing-masing, sehingga ilmulah secara praktis membelah gunung dan merambah hutan. Setelah itu, filsafat kembali ke laut lepas untuk berspekulasi dan melakukan eksplorasi lebih jauh.
Karena itu filsafat oleh para filosof disebut sebagai induk ilmu. Sebab, dari filsafatlah, ilmu-ilmu modern dan kontemporer bekembang. Sehingga manusia dapat menikmati ilmu sekaligus buahnya, yaitu teknologi. Awalnya, filsafat terbagi pada teoritis dan praktis. Filsafat teoritis mencakup metafisika, fisika, matematika, dan logika, sedangkan filsafat praktis adalah ekonomi, politik, hokum, dan etika. Setiap bidang ilmu ini kemudian berkembang dan menspesialisasi, seperti fisika berkembang menjadi biologi, biologi berkembang menjadi anatomi, kedokteran, dan kedokteranpun terspesialisasi menjadi beberapa bagian. Perkembangan ini dapat diibaratkan sebuah pohon dengan cabang dan ranting yang semakin lama semakin rindang.

MODUL QGIS LENGKAP

    PENGENALAN QGIS Quantum GIS yang disingkat QGIS adalah open source/freeware yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan data GIS dan mahaln...