Lanjut
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Disusun Oleh
Amirullah Alwi
451415018
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFIS
2021
A. KONSEP EKOSISTEM
Ekosistem adalah kesatuan (sistem) yang terdiri dari komunitas berbagai jenis organisme hidup dan lingkungan tidak-hidup yang saling berhubungan dan berinteraksi
ekosistem pertama kali diperkenalkan Istilah AG Tansley seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris , Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara alam dan alam tak hidup atau lingkungan fisiknya .
Ciri ekosistem adalah sebagai berikut :
-
Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.
-
Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk organik.
-
Terdapat daur materi Yang berkesinambungan ANTARA populasi Dan lingkungannya.
-
Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya
Contoh ekosistem diantaranya,
Ø Ekosistem Alami, hutan
Ø Ekosistem binaan, agroekosistem
Ø Ekosistem Buatan, akuarium
·
Komponen Bioti k
Berikut bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang berinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan adalah penyerbukan bunga oleh angin. Komponen biotik apa yang dibagi berdasarkan fungsi, adalah
-
Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
-
Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsimen dibagi menjadi:
Ø Herbivor , Konsumen Yang memakan tumbuhan Contohnya: sapi, kambing, kelinci Dan.
Ø Karnivor, Konsumen Yang memakan Hewan lain. Contohnya: harimau, serigala, dan macan.
Ø omnivor , Konsumen Yang memakan tumbuhan Dan Hewan. Contohnya: manusia dan tikus.
-
Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh nutrisi dengan menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.
·
Komponen Abiotik
Yaitu semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,
-
Kemampuan untuk hidup dan berkembang biak pada beberapa faktor fisika dan kimia di lingkungannya.
-
Sebagai faktor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme. Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan jenis organisme hidup di padang pasir.
Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari, oksisgen, suhu, dan tanah.
Proses utama yang terjadi dalam ekosistem adalah :
-
Aliran energi
-
Energi pendauran
ENERGI ALIRAN
-
Energi mengalir dalam ekosistem melalui rantai makanan dan jaring makanan.
-
Dalam proses aliran ini, jumlah energi kimiawi yang tersedia bagi kebutuhan organisme akan berkurang seperti tingkat makan (trofik).
-
Sebagian besar energi akan 'hilang' sebagai panas, hanya 10% yang dapat dimanfaatkan oleh tingkat trofik selanjutnya
ENERGI PENDAURAN
-
Materi dalam bentuk nutrien didaurkan di suatu ekosistem, atau antar ekosistem dalam biosfer
-
Daur biogeokimiawi meliputi :
Empat daur nutrien utama: karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S) Daur hidrologi (udara)
B. TIPE EKOSISTEM
1.
Ekosistem air
sebuah. Ekosistem air tawar
·
Ekosistem air tenang
Contoh: danau dan kolam
·
Ekosistem Air Mengalir
Contoh: sungai
B.
Air Laut
a)
Estuari
(muara sungai), memiliki udara yang dangkal sehingga dapat tertembus cahaya matahari.
Contoh hewan: kepiting, remis, dan cacing
b)
Zona Intertidal (zona pantai), zona perbatasan antara ekosistem darat dan ekosistem laut.
Contoh hewan: ganggang, timun laut, dan bintang laut.
c)
Zona Neritik , bagian tepi benua atau pulau memanjang sampai ke dalam laut hingga jarak tertentu.
Contoh : Terumbu karang
d)
Zona laut terbuka, penetrasi cahaya hanya beberapa ratus meter saja Contoh hewan: Ikan tuna, lumba-lumba, pause dan fitoplankton (sebagai sumber makannya)
C.
Ekosistem Darat
sebuah. Ekosistem hutan hujan tropis
· Suhu ± 25 0 C sepanjang tahun
· Curah hujan tinggi
· Hewan dan tumbuhan sangat beragam
· Tumbuhan khas, liana (rotan), epifit (angrek)
B.
Ekosistem hutan gugur
§ Mempunyai Empat Musim
§ Tumbuhannya,
campuran pohon beech-maple dan oak-hickory.
§ Hewannya,
rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam
c.
Ekosistem tundra
· Terdapat
di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah
· Tumbuhannya,
lumut kerak dan lumut
· Hewannya,
serigala, beruang kutub, dan rusa kutub.
d.
Ekosistem taiga
-
Terdapat
di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropic
-
Suhu
pada musim dingin rendah
-
Hutan
yang terdiri atas satu species, seperti conifer, pinus, dan cemara.
-
Hewannya
merupakan pemakan biji-bijian pohon conifer, seperti tupai, serangga, dan
burung finch.
e . Ekosistem padang rumput
-
Terdapat pada iklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25 cm sampai 75 cm per tahun
-
Tumbuhan yang dominan rumput
-
Hewannya, seperti jerapah, gajah afrika, bison amerika, dan singa.
F. Ekosistem gurun
-
Sangat gersang dan curah hujan sangat rendah
-
Suhu pada siang hari sangat dingin mancapai 450C, sedangkan malam hari sangat dingin
sampai 00C.
-
Tumbuhannya, kaktus
-
Hewannya, Unta.
C. EKOSISTEM KERAWANAN
Proses dalam ekosistem yang dikendalikan oleh dua faktor yaitu :
1.
Faktor Eksternal
Mengendalikan keseluruhan masukan ekosistem dan bersama faktor lain menentukan proses yang berlangsung di dalamnya. Faktor eksternal terpenting adalah iklim – menentukan bioma. Faktor lain : pola dan curah hujan, temperatur, materi induk, topografi, mikroklimat, biota potensial
2.
Faktor Internal
Faktor internal tidak hanya mengendalikan proses dalam ekosistem namun juga dikendalikan oleh proses tersebut. Mengendalikan ketersediaan nutrisi sumber daya dalam ekosistem Faktor ini antara lain : dekomposisi, kompetisi akar mencari dan tutupan kanopi
Ø Kerawanan ekosistem hutan
-
Pembalakan dan penyaradan
-
Kebakaran alami atau direncanakan
-
Perburuan (maal, burung, dll.)
-
Konversi monokultur, tegalan, dll.
-
Vandalisme
Ø Kerawanan ekosistem Danau
-
Pembalakan jalur hijau
-
Pengelolaan daerah aliran sungai
-
Budidaya karamba jaring apung (KJA)
-
Konversi
-
Eutrofikasi
-
Pendangkalan
-
Pariwisata
Ø Kerawanan ekosistem sungai
-
Pembuangan berbagai limbah
-
Hilangnya sempadan sungai
-
Budidaya karamba dasar
-
Pembendungan
-
Penambangan galian C
-
Memancing lebih dari (listrik)
Ø Kerawanan hutan Pantai Landai
-
Pembongkaran sarang telur penyu
-
Hilangnya estetika akibat pariwisata
-
Budidaya (rumput laut, mutiara, dll.)
-
Over fishing (Moluska, Echinodermata, dll)
Ø Kerawanan hutan Pantai berbatu
-
Eksploitasi sarang burung
-
Longsor karena abrasi
-
Vandalisme akibat pariwisata
Ø Kerawanan eko - endokarts
-
Penambangan kapur
-
Vandalisme akibat pariwisata
-
Konversi menjadi lokawisata
-
Perburuan
Ø Kerawanan ekosistem mangrove
-
Konversi tambak
-
Penebangan tidak seimbang
-
Perburuan
-
Tampungan limbah
-
Over fishing (apotas)
Ø Kerawanan ekosistem terumbu
-
Sedimentasi
-
Over fishing (pengeboman)
-
Eksploitasi karang sebagai bahan baku
-
Pembuangan limbah panas
-
Perpanjangan landas pacu/pelabuhan
Ø
Kerawanan Ekosistem neuston, benthos laut pelagis plankton / nekton & dangkal
-
Pencemaran minyak
-
Pengeboran
-
Pembuangan limbah
-
penanganan penanganan
-
Pembangunan fasilitas publik
-
Over fishing (kapal trawl)
DAFTAR PUSTAKA
BIOL4215/MODUL 1
BI2001 Pengetahuan Lingkungan SITH ITB 2013
Resosudarmo, RS; K.kartawinata; A.Soegiarto. (1992). Pengantar ekologi . Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung.
Soemarwoto, O. (1991). Indonesia dalam kancah isu lingkungan global .
Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar