Minggu, 02 Januari 2022
Resume SIKLUS BIOGEOKIMIA
Disusun Oleh
Amirullah Alwi
451415018 U
NIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN ILMU DAN
TEKNOLOGI KEBUMIAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI 2021
A. DEFINISI SIKLUS
BIOGEOKIMIA Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus
organik-anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir
dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsur- unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga
melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebagai
siklus biogeokimia. Biogeokimia adalah jalan-jalan yang bentuknya melingkar dari
unsur-unsur kimia yang melewati unsure-unsur organisme dan lingkungannya. Bio
merujuk kepada organisme hidup, geo kepada bebatuan, tanah udara dan air dari
bumi, sedangkan kimia adalah komposisi kimia dari bumi dan pertukaran
unsure-unsur diantara bhan-bahan dari kerak bumi. Fungsi Siklus Biogeokimia
adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen
abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
B. SIKLUS NITROGEN
Siklus nitrogen adalah proses di mana nitrogen dari atmosfer diubah menjadi
bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman dan hewan. Berdasarkan gambar di atas
bisa kita lihat bahwa sumber nitrogen ada di udara (Atmosfer) dalam bentuk N2.
Pertama N2 yang ada di atmosfer akan difiksasi nitrogen oleh bakteri yang ada di
akar, contohnya bakteri akar yang ada pada tanaman kacang-kacangan. Kedua,
oksigen yang ada di atmosfer akan diambil oleh bakteri fiksasi nitrogen untuk
melakukan proses amonifikasi, yakni perubahan N2 menjadi NH4.
C. SIKLUS FOSFOR
Siklus fosfor dapat didefinisikan sebagai siklus biogeokimia yang memberikan
gambaran tentang pergerakan fosfor dengan bidang ekosistem melalui litosfer dan
hidrosfer termasuk juga biosfer. Berdasarkan gambar di atas bisa kita lihat
bahwa sumber fosfor alami adalah batu, kemudian batuan mengalami pelapukan dan
berubah menjadi tanah, sehingga kandungan fosfatnya ada di tanah. Kemudian
fosfat diserap oleh tanaman, dan tanaman dikonsumsi hewan sehingga fosfatnya
berpindah ke hewan. Dan hasil sekresi zat sisa berupa fosfat, zat sisanya ini
kemudian kembali ke dalam tanah yang nantinya akan terbawa ke laut. Selanjutnya
akan mengalami pembatuan atau terjadi proses sedimentasi di laut, lama-kelamaan
batuannya terangkat menjadi batuan yang ada di bumi yang nantinya akan mengalami
pelapukan kembali.
D. SIKLUS KARBON/OKSIGEN
Siklus karbon adalah sirkulasi dan
transformasi karbon bolak-balik antara makhluk hidup dan lingkungan. Selama
siklus karbon, hewan dan tumbuhan menambahkan karbon dioksida ke atmosfer
melalui respirasi sel, dan tanaman menghilangkan karbon dioksida melalui
fotosintesis. Berdasarkan gambar di atas bisa kita lihat bahwa karbon berasal
dari proses pembakaran (aktivitas manusia), dari pernapasan seluler, dan dari
peristiwa penguraian atau pembusukan. CO2 berkumpul di atmosfer, yang kemudian
akan ditangkap atau diserap oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis (fiksasi
CO2). Hasil dari proses fotosintesis yakni glukosa, di mana glukosa ini
dimanfaatkan atau dikonsumsi oleh manusia atau pun hewan (herbivora).
E. SIKLUS AIR
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi
kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi yang berlangsung secara
terus menerus. Karena bentuknya memutar dan berlangsung secara terus-menerus
inilah yang menyebabkan air seolah-olah tidak pernah habis. Berdasarkan gambar
di atas bisa kita lihat bahwa siklus air dimulai dari lautan, air di laut
kemudian mengalami evaporasi. Evaporasi terjadi karena adanya sinar matahari
yang memberikan energi panas, sehingga terjadi penguapan air laut (Evaporasi).
Pada proses evaporasi terjadi perubahan bentuk air yang awalnya cair menjadi uap
air, uap air ini lama-kelamaan akan berkondensasi membentuk awan. Kemudian awan
tertiup ke daerah pegunungan, saat awan jenuh dengan uap air maka uap air akan
diubah menjadi titik air kemudian menjadi hujan. Air hujan turun ke bumi,
kemudian air hujan mengalir di permukaan tanah yang selanjutnya air hujan akan
mengalir ke laut dan terjadi kembali proses evaporasi, begitu seterusnya. CONTOH
PENERAPAN Pemahaman mengenai siklus biogeokimia dapat diterapkan untuk
menganalisis sebaran kandungan karbon dioksida (siklus karbon) misalnya
penelitian yang dilakukan oleh August Daulat dkk yang berjudul “Sebaran
kandungan CO2 terlarut di perairan pesisir selatan Kepulauan Natuna”. Siklus
biogeokimia yang terjadi pada ekosistem pesisir dapat mempengaruhi kualitas
perairan dan berfungsi sebagai penunjang keberlanjutan dan kesuburan perairan.
Karbondioksida adalah salah satu parameter penting dalam siklus biogeokimia di
perairan pesisir baik berupa DIC (Dissolved Inorganic Carbon) di dalam air
maupun berupa TOC (Total Organic Carbon) di dalam sedimen. Penelitian yang
dilakukan August Daulat dkk tersebut bertujuan untuk mengetahui sebaran
kandungan CO2 terlarut di perairan pesisir selatan Kepulauan Natuna. Pengukuran
insitu dilakukan terhadap beberapa parameter kualitas air baik fisika
(temperatur dan kecerahan) maupun kimia (DO, pH dan salinitas). Metode titrasi
Giggenbach digunakan untuk analisis DIC di laboratorium LIPI, sedangkan TOC
dalam sedimen dianalisis di laboratorium Proling, IPB. Kualitias air di perairan
pesisir selatan Kepulauan Natuna secara umum masih berada dalam kondisi baik
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004. Hasil
penelitian menunjukan sebaran spasial parameter kandungan CO2 dengan kandungan
DIC berkisar antara 1,9-2,3 mol/kg, sedangkan kandungan TOC perairan berkisar
antara 0,25-1,19 g/kg. Sebaran sedimen didominasi oleh pasir, pasir lanau, lanau
pasiran dan terumbu karang yang berpotensi besar menyimpan karbon organik
didalam sedimennya dan mengindikasikan kesuburan perairan pesisir selatan
Kepulauan Natuna tergolong baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buchari. 2001. Kimia Lingkungan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia
Anorganik Dasar. Jakarta: UI-PRESS Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri.
Yogyakarta: Penerbit Andi Kuncoro. 2007. Pola dan Tipe Dasar Siklus Biogeokimia.
Jakarta: Erlangga Daulat, A., Kusumaningtyas, M. A., Adi, R. A., & Pranowo, W.
S. (2014). Sebaran kandungan CO2 terlarut di perairan pesisir selatan Kepulauan
Natuna. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 3(2).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MODUL QGIS LENGKAP
PENGENALAN QGIS Quantum GIS yang disingkat QGIS adalah open source/freeware yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan data GIS dan mahaln...
-
TUGAS KARTOGRAFI NAMA : I MADE REKI ARTAWAN ...
-
MAKALAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI DI INDONESIA OLEH I MADE REKI ARTAWA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar